artikel : Subhanallah, Tak Punya Tangan dan Kaki, Menggelindingkan Badan Demi Shalat Jamaah
Apa alasan kita tidak shalat jamaah? Banyak. Lelah,
capek, nggak enak badan, sibuk, rumah jauh dari masjid, dan beribu alasan
lainnya.
Di antara alasan-alasan itu, sebenarnya bukanlah penghalang dalam shalat
berjamaah. Jika bersungguh-sungguh, mayoritas alasan itu bisa ditepis dengan
mudah.
Mari belajar dari saudara kita ini. Ia tidak memiliki tangan dan kaki. Tentu
karenanya ia tidak bisa berjalan. Namun… kondisi fisik yang jauh dari sempurna
tersebut tidak menghalanginya untuk shalat jamaah.
Adam Ibrahim menuturkan, saudara kita ini usianya 17 tahun. Meski tak punya
tangan dan kaki, ia merupakan orang yang kuat melaksanakan shalat jamaah di
masjid, lima waktu. “Saat mencari shaf ia menggelindingkan badannya karena
tidak bisa berjalan. Dan pada saat shalat posisinya hanya bisa berbaring,”
tuturnya. “Kini ia jadi santri ponpes Darul Quran karena ingin menghafal Al
Qur’an.”
Masya Allah… tidakkah kita malu pada saudara kita
ini? Kita sehat, memiliki fisik yang lengkap, namun kerap meninggalkan shalat
jama’ah. Menjawab pertanyaan teman di dunia, kita bisa beralasan. Namun
bagaimana jika Allah yang bertanya di yaumul hisab?
“Capek ya Allah”
“Rumah jauh ya Allah”
Begitukah jawaban kita?
Lalu bagaimana jika Allah mendatangkan orang-orang seperti saudara kita ini.
“Ini saudaramu. Ia tidak memiliki tangan dan kaki. Ia menggelindingkan badannya
demi mendapatkan shaf depan saat shalat jamaah. Apakah ia tidak capek, tidak
lelah?” Apa jawaban kita?
Atau Allah mendatangkan orang seperti Syaikh Ahmad Yasin. “Ini saudaramu. Ia
lumpuh. Tak bisa menggerakkan tangan dan kaki. Bahkan tak bisa menolehkan
kepala dengan mudah. Namun ia tetap shalat jamaah.” Lalu apa jawaban kita?
Pernah seorang yang buta menghadap Rasulullah. Ia mengadukan bahwa ia tidak
memiliki penuntun jalan untuk mendampinginya ke masjid. Maka ia pun meminta
keringanan untuk tidak shalat jamaah di masjid, hanya shalat di rumah.
Rasulullah pun memberinya keringanan. Namun saat lelaki tersebut beranjak,
Rasulullah memanggilnya kemudian bertanya. “Apakah engkau mendengar adzan?”
Laki-laki buta itu menjawab, ”Ya”. Lantas Rasulullah bersabda, “Penuhilah
seruan (adzan) itu.”
Jika yang buta saja tetap diperintahkan untuk shalat jamaah, betapa selama ini
kita yang fisiknya sempurna telah lalai dengan beragam alasan untuk tidak
menuju masjid saat adzan telah berkumandang. [Muchlisin BK/Bersamadakwah]
sumber
http://bersamadakwah.net/tak-punya-tangan-dan-kaki-menggelindingkan-badan-demi-shalat-jamaah/
Demikianlah Informasi tentang Subhanallah, Tak Punya Tangan dan Kaki, Menggelindingkan Badan Demi Shalat Jamaah
Sekian Artikel Subhanallah, Tak Punya Tangan dan Kaki, Menggelindingkan Badan Demi Shalat Jamaah, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk anda semua. baiklah, Itulah postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Subhanallah, Tak Punya Tangan dan Kaki, Menggelindingkan Badan Demi Shalat Jamaah Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Terima Kasih Telah Berkunjung dan Jangan Lupa Share Ke Media Social.
Tag : Kisah Islami, Motivasi,
0 comments:
Post a Comment