artikel : Peristiwa Penting Saat Wafatnya Rasulullah SAW
Mengetahui bahwa Nabi SAW telah wafat, Aisyah R.A. tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Dia kemudian keluar rumah dan pergi mendatangi para sahabat yang ada di masjid dan mengatakan kepada mereka, "Rasulullah SAW telah wafat.., Rasulullah SAW telah wafat..!" Maka seketika itu pula masjid dipenuhi oleh suara tangisan.
Ketika mendengar berita tersebut, Ali bin Abu Thalib tidak mampu untuk berdiri. Utsman bin Affan seperti anak kecil, orang-orang memegang kedua tangannya kanan dan kiri, sedangkan Fatimah binti Rasulullah SAW mengatakan, "Duhai ayahku, engkau telah menjawab panggilan Allah, duhai ayah yang tempatnya di Surga Firdaus, duhai ayah, Jibril telah memberitahukan akan datangnya kematian."
Sesudah Umar bin Khatab R.A. mendengar berita tersebut, ia langsung menghunuskan pedangnya lalu berteriak, "Barang siapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah mati, maka aku akan memenggal lehernya. Sesungguhnya, ia hanyalah pergi untuk bertemu Rabbnya sebagaimana perginya Musa untuk bertemu dengan Rabbnya dan nantinya beliau akan kembali dan aku akan memenggal siapapun yang mengatakan bahwa beliau telah mati."
Adapun sahabat yang paling teguh pendiriannya adalah sahabat yang paling mencintai Nabi SAW. Dia adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia lantas pergi ke rumah Nabi SAW untuk menguatkan kebenaran berita tersebut. Sesampainya di sana, ia segera memeluk jasad Nabi SAW dan mencium diantara kedua keningnya seraya berkata, "Wahai Rasulullah, engkau hidup dengan baik dan engkau mati dengan baik pula." Dia terus menerus mengucapkan, "Duhai kekasih, duhai teman terbaik, duhai kekaih, duhai Nabi."
Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian menuju masjid dan berkata, "Diamlah hai Umar!" Tetapi. Umar tetap saja tidak mau diam. Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian berkata dengan suara yang lantang, "Wahai sekalian manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah mati. Dan barangsiapa yang beribadah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati." Kemudian dia membca Firman Allah SWT :
Bayangkan, sekiranya pada waktu itu tidak ada Abu Bakar Ash-Shiddiq, apa yang akan terjadi? Ke manakah mereka akan mengarahkan pikiran mereka? Apa yang akan terjadi pada mereka lantaran musibah tersebut?
Sesudah itu mereka berselisih di manakah Nabi SAW akan dikuburkan. Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Kami segenap para Nabi SAW dikuburkan di tempat di mana kami meninggal." Kemudian para sahabat menguburkan beliau di tempat tidur Sayyidah Aisyah R.A., tempat beliau wafat.
Sumber: Jejak Para Khalifah. Oleh: Amru Khalid. Hal. 49-51
Ketika mendengar berita tersebut, Ali bin Abu Thalib tidak mampu untuk berdiri. Utsman bin Affan seperti anak kecil, orang-orang memegang kedua tangannya kanan dan kiri, sedangkan Fatimah binti Rasulullah SAW mengatakan, "Duhai ayahku, engkau telah menjawab panggilan Allah, duhai ayah yang tempatnya di Surga Firdaus, duhai ayah, Jibril telah memberitahukan akan datangnya kematian."
Sesudah Umar bin Khatab R.A. mendengar berita tersebut, ia langsung menghunuskan pedangnya lalu berteriak, "Barang siapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah mati, maka aku akan memenggal lehernya. Sesungguhnya, ia hanyalah pergi untuk bertemu Rabbnya sebagaimana perginya Musa untuk bertemu dengan Rabbnya dan nantinya beliau akan kembali dan aku akan memenggal siapapun yang mengatakan bahwa beliau telah mati."
Adapun sahabat yang paling teguh pendiriannya adalah sahabat yang paling mencintai Nabi SAW. Dia adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia lantas pergi ke rumah Nabi SAW untuk menguatkan kebenaran berita tersebut. Sesampainya di sana, ia segera memeluk jasad Nabi SAW dan mencium diantara kedua keningnya seraya berkata, "Wahai Rasulullah, engkau hidup dengan baik dan engkau mati dengan baik pula." Dia terus menerus mengucapkan, "Duhai kekasih, duhai teman terbaik, duhai kekaih, duhai Nabi."
Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian menuju masjid dan berkata, "Diamlah hai Umar!" Tetapi. Umar tetap saja tidak mau diam. Abu Bakar Ash-Shiddiq kemudian berkata dengan suara yang lantang, "Wahai sekalian manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad, sesungguhnya Muhammad telah mati. Dan barangsiapa yang beribadah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati." Kemudian dia membca Firman Allah SWT :
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali-'Imran [3] 114)Umar bin Khattab R.A. lalu berkata, "Seakan-akan aku baru mendengarnya pertama kali. Lalu jatuhlah pedang dari tanganku dan aku tidak tahu apa yang hendak aku lakukan. Aku kemudian berlari menuju suatu tempat dan di sana aku menangis sendirian."
Bayangkan, sekiranya pada waktu itu tidak ada Abu Bakar Ash-Shiddiq, apa yang akan terjadi? Ke manakah mereka akan mengarahkan pikiran mereka? Apa yang akan terjadi pada mereka lantaran musibah tersebut?
Sesudah itu mereka berselisih di manakah Nabi SAW akan dikuburkan. Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Kami segenap para Nabi SAW dikuburkan di tempat di mana kami meninggal." Kemudian para sahabat menguburkan beliau di tempat tidur Sayyidah Aisyah R.A., tempat beliau wafat.
Sumber: Jejak Para Khalifah. Oleh: Amru Khalid. Hal. 49-51
Demikianlah Informasi tentang Peristiwa Penting Saat Wafatnya Rasulullah SAW
Sekian Artikel Peristiwa Penting Saat Wafatnya Rasulullah SAW , mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk anda semua. baiklah, Itulah postingan kali ini.
Anda sedang membaca artikel Peristiwa Penting Saat Wafatnya Rasulullah SAW Semoga artikel ini bisa bermanfaat. Terima Kasih Telah Berkunjung dan Jangan Lupa Share Ke Media Social.
Tag : Abu Bakar Shiddiq, Khullafaur Rasyidin, Kisah Islami,
0 comments:
Post a Comment